Mind Map, Strategi Jitu Pemecah Writer’s Block
Bagi seorang content writer, project yang melimpah adalah waktunya mengerahkan kreativitas ekstra untuk menyelesaikan semua secara sempurna. Nah, dengan banyak project content seperti ini, content writer tak mungkin selalu dalam keadaan full performa. Betul?
Belum lagi pekerjaan-pekerjaan mendadak lainnya yang butuh segera selesai atau berbagai meeting koordinasi project selanjutnya. Sudah kehabisan ide menyusun konsep, tersisihkan pula dengan banyak urusan urgent.
Walau begitu, justru inilah letak
tantangannya. Di satu sisi seorang content
writer harus selalu bermodalkan ide segar. Namun, di sisi yang lain juga
harus berjuang memecah kebuntuan alias Writer’s
Block.
Kalau sudah seperti ini, diam merenung sambil menunggu ilham datang saja malah membuat semakin lama selesai, bahkan lewat deadline. Atau langsung mengerjakannya sedikit demi sedikit hanya supaya tak menumpuk, justru membuat hasil akhir kurang baik. Konsep bahasan kesana-kemari, tidak terstruktur, dan kentara tidak jelas isinya.
Lantas, apa jalan keluar yang paling efektif tanpa harus banyak membuang waktu?
Boleh jadi kertas catatan, alat tulis, dan suasana yang rileks adalah semua yang anda butuhkan setiap kali mandek. Lalu mulailah tuangkan ide besar yang sudah terbayang di tengah-tengah.
Dari sana, kemudian buat dulu beberapa cabang pokok pikiran dan terus kembali dipecah ke poin-poin yang semakin rinci. Lihat seluruh cabang paling ujung lalu pikirkan apakah masih ada yang bisa dispesifikan. Jika sudah sampai pada tahap ini, selamat anda berhasil bebas dari jerat buntu ide!
Rasanya tak asing, ya? Yap, teknik
mana lagi kalau bukan Mind Map yang
punya! Dengan mengkonversi gumpalan
ide ke dalam bentuk visual, hal ini menjadi lebih mudah diterima. Tony Buzan,
seorang ahli yang memperkenalkan teknik ini pun menganggap begitu efektif
karena memaksimalkan kerja antara
otak kiri dan otak kanan. Baca juga : Solusi Jadul Efektif Untuk Memecah Kebuntuan Ide
Nah, setiap cabang tadilah yang akan sangat membantu mendesain sebuah konsep baru secara lebih fokus dan tidak keluar arena. Tak salah jadinya jika cara ini cukup tepat. Sebab pada saat proses kreatif formulasi ide, seringkali pikiran yang berlarian dan gagasan baru tiba-tiba muncul mengacaukan.
Dengan kata lain Mind Map menjaga bahasan supaya tetap dalam benang merahnya serta tersusun dalam struktur yang rapi. Sehingga bukan hanya cocok bagi konseptor kreatif saja. Untuk kebutuhan penulisan apapun, teknik ini sangat baik.
Tertarik mencobanya sekarang?
Baca juga : 10 Jenis Copywriting Kreatif nan Efektif
Komentar
Posting Komentar