Strategi Marketing Melalui Website

Dalam dunia digital marketing, tahun 2021 ini dapat dikatakan sebagai tahunnya website, yang ditandai dengan ramainya pelaku usaha mengembangkan website untuk memasarkan produk mereka. Agar website yang dibangun dapat menjual produk yang dipasarkan dengan laris manis, maka simak artikel berikut ini untuk mengetahui strategi pemasaran melalui website.


digital agency jakarta - dipstrategy



Penggunaan website sebagai salah satu media penyampai informasi di dunia maya, sudah lama dikenal keberadaanya yang sudah berkembang tidak lama semenjak populernya penggunaan internet sebagai salah satu jalur komunikasi umum.


Perkembangan bahasa program yang digunakan dalam pembangunan website, membuat media informasi ini menjadi kian menarik, dinamis serta interaktif. Sehingga tidak hanya digunakan untuk menampilkan informasi, website kini menjadi salah satu sarana pemasaran yang efisien dan efektif.

 

Trafik Website

Trafik website atau lalulintas pengunjung sebuah website merupakan pondasi pemasaran melalui website. Semakin pengunjung sebuah website maka semakin tinggi juga trafik websitenya, demikian juga dengan peluang penjualan produk yang dipromosikan pada website tersebut. Sehingga biasanya pelaku website marketing akan berusaha mengarahkan trafik yang sesuai dengan produk yang ditawarkan melalui website tadi.

Berbicara mengenai bagaimana mengarahkan trafik yang sesuai dengan produk pada sebuah website, sama halnya dengan membahas kualitas konten yang ditampilkan pada website tersebut. Sebab, selain berpengaruh pada Search Engine Optimization (SEO), kekuatan konten atau isi dari sebuah website juga berpengaruh pada peluang penjualan yang akan dihasilkan melalui situs tersebut.

Sebagus apa pun kualitas kualitas produk yang dipasarkan melalui sebuah website, hal tersebut tidak akan berjalan dengan efektif tanpa didukung konten yang berkualitas. Sehingga dalam hal ini penyusunan konten yang akan ditampilkan pada halaman website, menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.

 

 

Strategi Marketing AIDA

Serupa dengan teknik pemasaran melalui cara lain, dalam website marketing juga berlaku rumus AIDA, terutama dalam penyusunan konten yang akan digunakan untuk mempromosikan sebuah produk, perlu menerapkan rumus ini.

AIDA merupakan singkatan yang juga merupakan suatu tahapan yang dapat diterapkan dalam proses penyusunan sebuah konten website, yaitu Atention (perhatian), Interest (minat), Desire (keinginan) dan Action (tindakan), yang mana tahapan tadi dapat dijabarkan sebagai berikut.

 

1. Atention (Perhatian).

Dalam hal ini konten yang akan dibuat disusun sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian dari pengunjung situs Anda. Untuk itu diperlukan riset untuk mengidentifikasi minat dari target marketing.

Sebuah hasil survey menyatakan jika konsumen hanya butuh waktu 8 detik untuk memutuskan tertarik atau tidak dengan sebuah promosi produk. Sehingga sebuah konten perlu dibuat sesimpel mungkin namun dapat mewakili produk yang ditawarkan. Biasanya, untuk menambah eye catching digunakan gambar maupun audio yang dapat menarik perhatian pengunjung, yang berpontensi sebagai konsumen produk.

 

2. Interest (Minat)

Setelah pengunjung tertarik untuk melirik promosi produk yang ditampilkan, maka langkah selanjutnya adalah dengan mengarahkan minat mereka kepada produk yang dipromosikan. Untuk itu produk yang ditawarkan harus dapat menampilkan permasalahan atau kendala yang tengah dihadapi oleh konsumen. Pahami Caranya Jualan Via Website.

 

3. Desire (Keinginan)

Setelah minat dari pengunjung website muncul, biasanya mereka telah menyadari kendala maupun permasalahan yang sedang dihadapi, tentunya hal tersebut yang ada kaitannya dengan produk yang dipromosikan. Pada tahapan ini, konten yang dibuat harus dapat menjawab situasi yang tengah dialami oleh konsumen, dengan menjelaskan fungsi atau manfaat dari produk tersebut.

Sampai dengan tahapan ini, bila konsumen telah tertarik untuk menyimak konten yang disampaikan dalam website yang Anda kelola, berarti kemungkinan besarnya mereka telah tertarik dengan produk yang ditawarkan.

 

4. Action (Tindakan).

Seperti pada pemasaran umum, proses pitching tentunya ditutup dengan penawaran, sehingga pada akhir konten yang ditampilkan, perlu ada sebuah ajakan atau himbauan untuk membeli produk yang dipromosikan, yang dalam istilah kerennya disebut Call To Action (CTA).

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah 5 Destinasi Wisata Unik yang Harus Anda Kunjungi saat Merayakan Tahun Baru di Pulau Bali.

PENTINGNYA EMAIL DELIVERABILITY JANGAN SAMPAI EMAILMU MASUK SPAM!

Berikut adalah daftar 7 kafe terbaik di Bali yang menawarkan pemandangan pantai yang tropis