Media Placement Menurut Digital Agency yang Perlu Diwaspadai




Dewasa ini penggunaan media placement untuk sebuah promosi iklan menjadi pilihan para perintis usaha. Mengandalkan metode yang cenderung bisa menyebar iklan secara lebih luas.

Biaya yang mereka keluarkan juga lebih hemat. Maka solusi ini menjadi pilihan bagi mereka yang mempertimbangkan penyebaran luas dan ergonomitas.

Terdapat metode programmatic buying yang dapat melakukan profiling para pengunjung sebuah website. Namun tanpa kita sadari akan muncul dampak yang sebaiknya juga kita waspadai.

Mengenal Media Placement

Jika kita membicarakan salah satu media yang satu ini maka akan mengarah kepada media seperti koran, majalah, televisi, radio, sosmed, atau platform digital lainnya. Media placement sendiri dibagi menjadi dua yaitu, Above The Line atau ATL dan Below The Line atau BTL.

ATL memiliki target yang lebih luas, namun tidak ada interaksi secara langsung dengan audiens. Seperti koran, majalah, televisi, sosial media, billboard, dan lainnya.

Sedangkan untuk BWL mempunyai target yang terbatas, namun memiliki interaksi secara langsung dengan audiens. Contohnya event, bazar, sponsorship, dan lainnya.

Maka dari itu, apa saja hal yang seharusnya kita waspadai sejak awal. Nah, mari kita bahas dalam ulasan di bawah ini.


Bukti Tayang

Media placement menjadi sebuah media yang memiliki rekam jejak. Menggunakan skema penyebaran luas dan algoritma tayang yang cukup rumit.

Namun beberapa perusahaan ad network yang menjalankan bisnis ini tidak menunjukan bukti tayang. Berupa Print Screen yang biasanya terdapat dalam sebuah pemasangan iklan dalam direct placement.

Hal ini akan membuat kita sebagai konsumen tidak mengetahui secara pasti apakah pemasangan dilakukan dengan sesuai dan efektif. Mereka sebagai penyedia jaringan publisher sendiri memang tidak bisa memastikan di mana iklan tersebut tayang.

Jadi, kita tidak akan mengetahui di mana iklan miliki kita akan tayang. Mekanisme Bidding juga tidak memungkinkan adanya kepastian waktu dan seberapa sering iklan milik kita akan tayang.


Transparansi Biaya

Media placement dalam agency juga mengatur bagaimana skema biaya dalam pemasangan iklan. Nah, begini contohnya:

Sebuah agency yang melakukan negosiasi dengan perusahaan ad network dengan nominal CPM Rp. 50.000 dan total budgetnya Rp. 100.000.000. Prediksi impresi akan mencapai angka 2 juta impresi.

Rp. 10.000.000 ad network alokasikan untuk membeli spot website premium untuk memiliki nilai Rp. 100.000. Maka jika budget sebesar Rp. 50.000.000 akan mereka alokasikan pada website-website kecil yang memiliki nilai Rp. 25.000.

Maka impresi 100.000 pada website premium + 2.000.000 pada website non premium = 2,1 juta impresi. Maka klien akan senang dengan mendapatkan print screen website premium karena target terpenuhi.

Hal ini menimbulkan mekanisme yang tidak transparan. Bisa saja berpotensi untuk disalahgunakan seseorang.


Publisher Tidak Relevan

Media placement pada ad network akan memiliki ribuan publisher dengan profil berbeda-beda. Maka ketika iklan tayang pada publisher juga memiliki karakter berbeda dari profil produk yang diiklankan.

Tentu saja hal ini akan membuat brand image produk berbeda dari keorisinilan. Meski para ad network menjamin adanya kategori publisher, namun pengawasan secara langsung juga tidak dilakukan membuat kemungkinan buruk.

Hal ini menjadi beberapa risiko yang perlu kita waspadai ketika memasang iklan promosi dalam media. Menurut para agency dan yang bergerak di bidangnya secara langsung bahkan mengetahui mekanisme pengerjaannya.

Media placement memang cukup efektif, namun juga tetap memiliki kekurangan. Bersandingan dengan kelebihan pasti terdapat kekurangan yang akan kita peroleh darinya.

Baca juga : WASPADAI 3 HAL INI DI MEDIA PLACEMENT MENURUT DIGITAL AGENCY

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Website Content Writter Professional untuk Industri Web

Inilah Panduan Lengkap Mengenai Cara Menghilangkan Baret pada Mobil Menggunakan Pasta Gigi, Dilengkapi dengan Tutorial Video

Social Media Marketing Untuk Meningkatkan Bisnis Skala Kecil